Kamis, 23 Juni 2016
Perusahaan pembuat: General Electric Transportation
Model: GE CM20EMP
Tanggal dibuat: 2012-2013, 2015-2016
Jumlah dibuat: 150 buah
Data teknis
Roda
Konfigurasi: 0-6-6-0
Susunan roda AAR: C-C
Klasifikasi UIC: Co'Co'
Bogie: Fabricated Bogie (PT Barata Indonesia Persero)
Dimensi
Lebar sepur: 1067 mm
Panjang: 15.849 mm
Lebar: 2.743 mm
Tinggi (maksimum): 3.695 mm
Beban gandar: 15 ton
Berat
Berat kosong: 90 ton
Bahan bakar dan kapasitas
Jenis bahan bakar: High-Speed Diesel
Mesin, motor traksi, dan converter
Penggerak utama: GE 7FDL-8
Jenis mesin: Diesel 4 langkah
Aspirasi: Turbocharger
Alternator: GE 761
Generator: GE GT601
Motor traksi: 6
Silinder
Jumlah silinder: 8 buah
Transmisi dan kinerja
Kecepatan maksimum: 120 s.d. 140 km/jam
Daya mesin: 2.250 hp
Lain-lain
Rem lokomotif: Westinghouse 26L
(Terdiri atas: rem udara tekan dynamic brake, rem parkir)
Sistem keselamatan: LOCOCOMM™, LOCOTROL® Distributed Power, Train Control/SCADA, Ultra Cab II Signaling, GE Integrated Function Display™, GE BrightStar™ Microprocessor and Computer System
Tipe bell: Graham White GW373 E-Bell
Tipe klakson: Nathan P-2 horn
Informasi kepemilikan dan karier
Perusahaan pemilik: PT Kereta Api Indonesia
Julukan: Si Puong
Daerah operasi: Pulau Jawa, Sumatera Selatan
Pertama dinas 2013
Keadaan: Semua beroperasi
l b s
Lokomotif CC 206 adalah lokomotif diesel elektrik terbaru milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) buatan General Electric Transportation, Amerika Serikat. Lokomotif ini memiliki 2 bogie dengan konfigurasi C-C (Co'Co'), yaitu 3 buah roda penggerak di setiap bogie-nya. Perbedaan dengan lokomotif diesel elektrik GE lainnya dengan jenis yang sama adalah lokomotif ini memiliki 2 kabin masinis di ujung muka dan belakang seperti halnya lokomotif di Eropa pada umumnya. Lokomotif CC 206 diperuntukkan untuk angkutan barang dan penumpang di Pulau Jawa dan akan didatangkan juga ke Sumatera Selatan pada tahun 2016. Lokomotif CC 206 lebih canggih dibandingkan lokomotif GE sebelumnya, dengan tenaga lebih besar dan tingkat emisi gas buang lebih rendah. Mengingat berat lokomotif ini 90 ton dengan beban gandar sebesar 15 ton, maka jalur rel di Jawa juga disesuaikan untuk mengakomodir lokomotif ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar